Perawatan wajah

perawatan wajah | Tip perawatan wajah | kosmetik natural | wajah sehat bebas jerawat | wajah berseri dan bercahaya | Top 1 Oli sintetik mobil-motor indonesia | Top 1 Oli sintetik mobil-motor indonesia

Breaking

Sabtu, 26 Februari 2011

5 Warga Boyolali Diduga Terjangkit Antraks

SOLO - Lima warga Desa Tangkisan Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali diduga terjangkit antraks. Mereka kini dirawat intensif di ruang perawatan khusus Rumah Sakit Dr Moewardi, Solo.

Kelimanya yakni Anjariati, Sajidan, Muhali, Ramelan, dan Raminah, diduga terinfeksi virus ini lantaran melihat ciri-ciri luka yang diderita kelimanya serta adanya riwayat kontak dengan sapi.

Selain itu, hasil pemeriksaan spora tanah di kawasan Klego yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, menunjukan positif mengandung bakteri Bacillus anthracis.

"Tetapi ini sifatnya baru dugaan. Saat ini kami masih menunggu hasil pemeriksaan sampel darah sapi dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah dan sampel darah pasien dari Laboratorium Biomedik Fakultas Kedokteran UNS (Universitas Negeri Sebelas Maret) Solo," jelasnya, Jumat (25/2/2011).

Secara umum, perkembangan kesehatan kelima pasien yang masih satu keluarga itu kini semakin membaik. Luka-luka di wajah, kaki, dan tangan mereka mulai mengering. Mobilisasi tidak terganggu, komunikasi baik, nafsu makan dan minum juga semakin meningkat.

Menurut hasil pemeriksaan tiga dokter spesialis penyakit dalam yang menangani mereka, kelima pasien hanya terjangkit antraks pada bagian kulit (utanius).

"Tingkat kegawatannya 95 persen untuk utanius dan 5 persen untuk intestinal (saluran pencernaan) dan pernafasan," jelas Mulyati.

Anjariati (60), salah satu pasien mengatakan, penderitaan mereka itu bermula saat keluarganya menyembelih seekor sapi yang baru saja dibeli dari kakaknya Ramelan. Saat dibeli, kondisi sapi itu sama sekali tidak menunjukkan gejala sakit. "Tubuhnya gemuk," katanya.

Setelah disembelih, daging sapi itu kemudian dibagi-bagikan kepada keluarga yang lain. Jumlahnya mencapai empat puluh bungkus. Anjariati mengaku sama sekali tidak memakan daging dari sapi itu. Dia hanya memotong-motong dan mencuci dagingnya.

"Malam harinya badan saya tiba-tiba panas dan muntah-muntah. Keesokan harinya muncul bintik merah seperti bisul di pergelangan tangan kiri. Saya tidak curiga apa-apa, sehingga dibiarkan saja," katanya.

Anjariati baru cemas ketika bintik itu kemudian semakin membesar dan kemudian pecah menjadi koreng berwarna hitam. Dia semakin cemas ketika koreng itu terus membesar.  
(Septyantoro Aji Nugroho/SUN TV/ded)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar