Di era di mana laser hair removal dianggap sebagai bagian dari perawatan sehari-hari, selebriti yang mengatakan, "Saya belum pernah melakukan operasi plastik,” tampaknya bisa diterjemahkan sebagai, “Wajah saya tidak pernah diiris”. Bagi kebanyakan orang, perawatan botox, filler, dan laser tidak masuk hitungan operasi plastik.
Beberapa selebriti bahkan menyangkal telah melakukan operasi plastik, contohnya penyanyi Jennifer Lopez. Aktris Megan Fox bahkan pernah mengunggah berbagai foto pribadi di blognya dengan ekspresi berbeda dengan judul “Hal-hal yang Anda tidak bisa lakukan dengan wajah di-botox”.
Tapi ada juga selebriti yang mengaku melakukan perawatan kecantikan agar tetap tampil muda. Jenny McCarthy mengaku menggunakan sangat sedikit botox. Ada juga selebriti yang mengatakan bahwa mereka “mencoba” botox beberapa kali di masa lalu.
Nicole Kidman mengatakan kembali menjadi “benar-benar alami” setelah mencoba botox. Jennifer Aniston mengatakan bahwa operasi plastik adalah “kesalahan”, tetapi mengakui menjadi “terobsesi” dengan perawatan laser.
Menurut American Society for Aesthetic Plastic Surgery, ada lebih dari 8,5 juta prosedur kosmetik yang dilakukan pada 2012 dengan 83 persen adalah prosedur non-pembedahan, seperti dilansir Dailymail.
Injeksi masih menjadi perawatan yang paling populer. Protein seperti botox, dysport dan xeomin melumpuhkan otot-otot di wajah untuk menyamarkan kerutan yang ada dan membantu mencegah pembentukan kerutan baru. Protein itu sering disuntikkan di dahi, sekitar bibir, dagu, dan ujung alis untuk mengangkat alis.
Sama seperti prosedur lain, tingkat keterampilan penginjeksi sangat penting untuk mendapatkan tampilan alami. Bila produk terlalu banyak dimasukkan ke dalam dahi, alis dapat naik secara permanen dan kadang-kadang dahi tidak bergerak sama sekali.
Semakin tua usia kita, kandungan asam hyaluronic dalam wajah semakin tipis, molekul gula yang menahan air di kulit mulai berkurang. Tapi filler seperti juvederm, restylane, belotero dan perlane dapat mengisi menyamarkan kerutan, mengganti volume di pipi, memenuhi bibir, dan dapat digunakan untuk memahat dagu dengan chinplants non-permanen.
Ada juga facelift cair, yaitu istilah umum yang yang digunakan untuk mengombinasi filler dan botox dan kadang-kadang sculptra (poli-L-asam laktat tahan lama yang merangsang tubuh untuk memproduksi kolagen sendiri) untuk membentuk wajah.
Menyuntik terlalu banyak filler dapat menyebabkan “wajah bantal”, yaitu sebuah fenomena yang menjadi topik hangat pembicaraan dalam pertemuan British Association of Aesthetic Plastic Surgeons pada 2011.
Lalu ada perawatan laser, yang bagi banyak selebriti hampir biasanya seperti melakukan waxing. Laser seperti Aurora, Fraxel, IPL dan UltraPulse dapat mengencangkan kulit, merangsang pertumbuhan kolagen baru, dan melawan kemerahan, kerusakan akibat sinar matahari dan garis-garis halus.
Ada juga chemical peeling yang mengangkat serpihan kulit dan menghilangkan bintik-bintik cokelat, keriput, dan bekas jerawat. Peels dapat mengobati kerusakan akibat sinar matahari lebih dalam daripada kebanyakan laser, dan meskipun reputasi mereka sedikit menakutkan, beberapa dokter merasa bahwa peels lebih aman daripada perawatan laser untuk warna kulit lebih gelap.
Orang yang ingin memperbaiki hidungnya tanpa rasa sakit sekarang bisa memilih versi nonoperasi, yaitu perbaikan hidung selama 15 menit dengan menyuntikkan sejumlah kecil bahan filler seperti Radiesse atau Artefill yang dapat mengangkat dan meluruskan ujung hidung, mengkamuflase benjolan, atau memperbaiki septum yang menyimpang.
Untuk bagian leher, ada sedot alemak seperti CoolSculpt yang membekukan sel lemak lokal hingga mati dan Thermage yang menggunakan frekuensi radio, panas, dan cahaya untuk mengecilkan lemak.
(tty)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar