Perawatan wajah

perawatan wajah | Tip perawatan wajah | kosmetik natural | wajah sehat bebas jerawat | wajah berseri dan bercahaya | Top 1 Oli sintetik mobil-motor indonesia | Top 1 Oli sintetik mobil-motor indonesia

Breaking

Senin, 10 Desember 2012

Suntik Dermal Filler, Wajah Wanita Ini Malah Rusak

OBSESI mempercantik wajah membuat wanita rela menempuh jalan apa pun. Seiring perkembangan teknologi, urusan bedah tak lagi diminati dan banyak yang pindah ke prosedur non-pembedahan. Meski demikian, Anda perlu mewaspadai efek negatif di balik prosedur tersebut.
 
Banyak wanita di seluruh dunia bersedia melakukan berbagai upaya untuk memiliki kecantikan yang mereka inginkan. Sayangnya, keinginan untuk tampil cantik bukannya didapat melainkan kerusakan wajah yang dirasakan.
 
Apalagi saat ini, beragam perawatan kecantikan yang menjanjikan perubahan penampilan wajah secara instan marak beredar. Entah itu melalui pemijatan wajah, suntik botox, dermal filler hingga penanaman implan.
 
Namun, keputusan untuk menempuh upaya tersebut sering tak berbuah manis. Pikiran instan untuk mewujudkan tampilan cantik justru menimbulkan kerusakan fatal pada wajahnya. Salah satu kasus yang bisa menjadi pelajaran ialah seperti yang dialami Mary Catchpole dan Marie Adams, yang gemar melakukan perawatan kecantikan melalui injeksi.
 
Mary, wanita berusia 41 tahun, melakukan injeksi dermal filler pada wajahnya jelang pernikahannya. Ya, keinginan tampil sempurna melatari wanita ini menempuh jalan instan.
 
Itu sebabnya, tanpa berpikir panjang untuk membuat wajah yang lebih segar dan lebih muda, dia memilih dermal filler yang akhirnya berakibat fatal pada dirinya.
Awalnya, dermal filler yang disuntikkan di kedua pipinya menyebabkan reaksi buruk pada fisiknya. Dia pun mengalami kerusakan saraf yang serius, penglihatan kabur, insomnia, dan depresi.
 
“Bagi saya, botox tidak menarik karena saya tidak menyukai wajah saya disuntikkan racun di dalamnya. Dan dermal filler terdengar lebih aman dan lebih alami, karena mereka dibuat dari asam hyaluronic acid, alasan itulah yang membuat saya ingin melakukannya,” ungkap janda dua anak ini.
 
Seperti ribuan wanita Inggris lainnya, Mary percaya dermal filler menjadi cara yang aman dan terjangkau untuk meningkatkan penampilannya. Prosedur ini melibatkan penyuntikan zat gel bawah kulit yang plumps. Meskipun pengisi dermal dikembangkan untuk mengobati cacat, ahli bedah kosmetik dengan cepat menyadari bahwa prosedur ini juga bisa membuat penampilan orang menarik.
 
Sayangnya, keinginan Mary tampil cantik justru tak terwujud. Pasalnya, prosedur non-bedah yang ditempuhnya tersebut justru membuat wajahnya rusak.
”Saat disuntikkan di sekitar mata kanan saya, saya mengerti mereka akan menyuntikkan bagian vena dengan jarum dan membuat bagian bawah sekitar mata saya memar,” sambungnya.
“Setelah itu, mata saya terasa terbakar. Lebih dari 48 jam saya juga terserang gejala flu yang membuat saya muntah dan diare, kemerahan mulai terasa dan berkembang di pipi dan leher saya,” tutupnya, sebagaimana dilansir Dailymail. (ind)
(tty)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar