âJumlah itu baru sebatas jasa spa saja, belum termasuk produk spa, pendidikan spa serta francise spa dan sebagainya,â ungkap Annie Savitri, usai meninjau peserta ujian sertifikasi spa di Tempat Uji Kompetensi Mustika Ratu Batam, Rabu (6/7).
Dikatakan, jumlah itu bisa lebih besar lagi bila para pelaku usaha spa di tanah air peduli pada standarisasi yang diregulasikan pemerintah utamanya Kementrian Budaya dan Pariwisata (Kemenbudpar). Meliputi standarisasi industri spa maupun standarisasi pekerja spa.
âTujuan sertifikasi pekerja spa ini agar pekerja spa memiliki keterampilan yang berstandar nasional. Dan tahun ini kami menargetkan 1.000 pekerja spa di seluruh Indonesia yang bisa mengikuti uji kompetensi sertifikat spa,â tukasnya.
Di tempat yang sama, Ani Insani, Direktur Standarisasi Kemenbudpar Indonesia menyatakan, selain telah menjadi program Kemenbudpar dimana spa menjadi destinasi wisata yang menjual, sertifikasi pekerja spa juga telah diatur di UU Pariwisata No. 10/1999 pasal 53 yang bunyinya sertifikasi wajib diikuti oleh pekerja spa melalui lembaga sertifikasi profesi yang telah ditunjuk oleh Badan Nasioinal Standarisasi Profesi (BNSP). Terlebih uji sertifikasi yang dilakukan dananya memang ada dianggaran Kemenbudpar melalui APBN.
âAkhir tahun ini sertifikasi pekerja spa akan dijadikan Peraturan Pemerintah Kemenbudpar-nya. Dengan demikian bisa dijadikan acuan bagi daerah-daerah untuk dibuatkan Perda. Dan dalam waktu dekat ini, kami juga akan mengundang Dinas Pariwisata seluruh Indonesia untuk membahas dan mendapatkan masukan terkait spa untuk dijadikan rekomendasi,â katanya.
Ditambahkan Ani, standarisasi yang dilakukan saat ini ditujukan untuk memperkuat industri spa di dalam negeri. Langkah ini penting dilakukan mengingat di tahun 2015 mendatang, Indonesia yang tergabung dalam Asean Community atau kerjasama antar komunitas negara Asean plus China, mau tidak mau Indonesia akan bersaing di segala sektor termasuk sumber daya manusianya di bidang jasa industri spa.
âApalagi, Batam yang daerahnya persis bersebelahan dengan Singapura dan Malaysia. Bila tenaga kerja spa-nya berkualitas tentu akan menguntungkan bagi Pemko Batam, dimana turis akan senang berkunjung ke Batam,â tukasnya.
Peony CBC, Direktur Mustika Ratu Cabang Batam yang ditunjuk Kemenbudpar jadi Panitia Uji Kompetensi pekerja spa di Batam menyebutkan, dari jadwal yang ditetapkan 4-7 Juli, para peserta yang ikut ambil bagian dalam uji kompetensi ini ada sekitar 308 peserta. Adapun uji kompetensi spa yang diujikan terdiri lima kluster diantaranya perawatan Jawa, perawatan Bali, perawatan wajah tangan kaki, perawatan supervisor serta manajer dan aroma terapi. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar