Perawatan wajah

perawatan wajah | Tip perawatan wajah | kosmetik natural | wajah sehat bebas jerawat | wajah berseri dan bercahaya | Top 1 Oli sintetik mobil-motor indonesia | Top 1 Oli sintetik mobil-motor indonesia

Breaking

Senin, 28 Februari 2011

Femmy Permatasari: Jujur, Aku Takut Tua dan Jelek

Pada 1999, ia menikah dengan Ir Samudera Jaya. Kemudian dikaruniai tiga anak: Richita Permata Jaya (9), Brigidta Permata Jaya (7), dan Rainier Chang (3).

Di samping mengurus anak-anaknya, kini Femmy Permatasari kembali disibukkan syuting sinetron kejar tayang yang berjudul Buah Hati Nabila (BHN). Juga hampir setahun ini syuting FTV.

Di sebuah acara di kawasan Kedoya, Jakarta Barat, kami kembali bertemu Femmy. Mengenakan baju merah, ia menyapa kami dengan ramah. Femmy tetap cantik, kulitnya kencang, tanpa keriput menggarisi sisi-sisi wajahnya.

"Masalah awet muda atau enggak, itu datangnya dari dalam. Aku sih yang penting happy terus. Aku juga selalu menjaga agar tetap langsing, sehat, cantik, dan bugar,” jelas Femmy. Femmy membantah melakukan operasi plastik. Ia menggunakan cara aman, terapi rejuv laser sekali sebulan.

Hasilnya sesuai yang diharapkan. "Kulit muka dan leher diberi kolagen. Tujuannya untuk meremajakan kulit dan mengencangkan kulit," tutur Femmy dengan wajah berseri.

Agar kulit tetap kencang dan sehat, perlu diimbangi olahraga yang teratur. Olahraga membantu mengurangi tanda-tanda penuaan dan membangun kesehatan secara menyeluruh. "Aku rajin banget joging, juga yoga. Makanya teman-temanku bilang, aku terlihat lebih muda sekarang," tukas dia.

Penuaan adalah proses alami. Namun kenyataannya menjadi momok kaum hawa.

"Jujur, aku takut tua (gerascophobia). Juga parno banget kelihatan jelek, kelihatan tidak cantik, sehingga tidak bagus dipandang mata. Bagaimana caranya terlihat muda, cantik, juga sehat, terus tetap laku di dunia entertainment. Memang kita enggak bisa menghindari umur bertambah. Kerutan juga akan datang dong. Tapi kalau bisa, ditunda sampai umur 40 deh,” ungkap Femmy.

Berbagai cara juga dilakukan untuk menjaga kelangsingan tubuh.

“Timbanganku sekarang 46-47 kg. Itu kurus banget. Sama seperti saat aku masih gadis. Padahal aku sudah punya tiga anak,” pamer Femmy.

Mungkin ada yang berpikir Femmy melakukan cara-cara ekstrem seperti sedot lemak atau suntik kurus.

“Sumpah aku enggak pernah. Pantang banget suntik-suntik begitu. Aku enggak mau memasukkan zat-zat enggak jelas ke dalam tubuhku. Tubuhku  menolak. Darahku enggak kuat. Aku mau tetap cantik dengan cara tradisional. Misalnya olahraga. Hasilnya lebih alami. Terapi rejuv laser, kan juga di luar,” kata Femmy.

Biaya perawatan Femmy cukup besar. Sepuluh persen dari penghasilan yang ia terima dari sinetron.

“Untuk rambut saja, selalu keramas di salon. Aku enggak pernah keramas di rumah. Aku tipe perempuan yang sangat memperhatikan penampilan. Kebersihan, kecantikan, dan kesehatan,” beri tahu Femmy.

Honor sesuai dengan standar senioritas
Semua hal yang dilakukan Femmy adalah demi menjaga eksistensi dan kelangsungannya di dunia hiburan. Ia tidak mau berhenti di usia yang dianggapnya masih produktif. “Usiaku masih produktif. Tawaran masih banyak. Masih bisa eksis. Kenapa aku harus menghabiskan waktu di rumah?” tukas Femmy.

Di BHN, ia kebagian peran antagonis bernama Erlin. “Pokoknya yang bikin suasana di sinetron itu jadi pelik deh. Licik orangnya,” sebutnya.

Mungkin Femmy cocok dengan peran-peran antagonis. Kalau jadi protagonis, wajahnya kurang pas. Bahkan, pernah saat ia mendapat peran orang miskin di sinetron Demi Cinta yang dibintangi Meriam Bellina, ia dikomplain fans dan teman-teman artis lain.

“Fem, enggak pantas deh jadi ibu-ibu di warung, pakai daster, enggak makeup sama sekali pula. Maksain banget sih jadi orang susah. Enggak cocok begitu,” Femmy dikomplain.  Femmy kemudian menegaskan kepada produser untuk tidak memberikan peran-peran seperti itu lagi.

“Aku cocoknya antagonis dan hidup glamor. Hahaha. Makanya, aku selalu memastikan kepada produser: Aku jadi orang kaya nih? Soalnya kalau jadi orang susah kurang pas.” Untuk urusan honor, Femmy menyesuaikan dengan standar senioritasnya. Lain ceritanya beberapa tahun lalu waktu dia masih baru.

“Dulu kan aku cari nama. Honor kecil pun, embat aja. Yang penting orang kenal dulu. Nah sekarang masyarakat sudah tahu, aku Femmy Permatasari. Jadi aku minta honor sesuai standar senioritas,” ungkapnya.

Femmy enggan menyebut nominalnya.

“Stripping, kan tayang tiap hari. Lumayanlah dikali 24 hari. Buat beli tas cukuplah. Aku, kan hobi beli tas branded. Macam Gucci, Hermes, dan LV,” Femmy menyebutkan merek-merek terkenal.

Keadaan Femmy saat ini sudah jauh lebih baik dibanding tiga tahun lalu. Saat itu, setelah melahirkan anak ketiga, Femmy yang tubuhnya jadi melar sempat mengalami stres.

“Capek begadang juga sih. Aku enggak betah di rumah. Lebih suka bekerja,” katanya.

Pelan-pelan ia bangkit. Mencari kesibukan untuk menghilangkan stresnya. “Toh walaupun sering aku tinggal, anak-anak tetap dekat sama aku. Tetap tidur bareng,” bilangnya.

Prioritas hidup Femmy sekarang adalah pekerjaan dan anak-anak. Bukan berarti pergaulan tidak penting. Malah ia sedang memikirkan untuk bikin usaha (lagi). Sebelumnya, usaha butik Femmy tutup karena merugi.

“Penginnya buka restoran. Sedang mencari konsep yang modalnya enggak terlalu besar. Ya, lebih merakyatlah. Kayak punya Gunawan dan Nico Siahaan,” terangnya.

(ind/gur)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar